Curhat Pada Orang Yang Salah

Dari dulu kita tau bahwa manusia selalu butuh orang lain. Salah satunya adalah ketika seorang manusia mengalami masalah hidup, ataupun sekedar patah hati. Mereka butuh teman yang bisa diajak bicara, sebagai tempat mencurahkan segala keluh kesah mereka. Lalu, berharap didengarkan dengan baik, mendapat tanggapan seperti saran, atau mentok-mentok seperti kebanyakan sekarang, disuruh sabar aja.

Tetapi, sebelum kita menceritakan masalah kita, kita harus tau dulu orang seperti apa yang kita ajak curhat. Jangan sampai curhat pada orang yang salah. Misalnya curhat sama orang yang sebenernya membuat masalah yang bikin lo jadi curhat. Curhat boleh, tapi jangan bego. Seperti ilustrasi di bawah ini.

"Bro, boleh gak gue curhat?" kata si cowok, pada sahabatnya.
"Boleh, silahkan," balas si sahabat 10 detik kemudian.
"Udah semingguan ini gue nangis mengurung diri di kamar tanpa keluar sama sekali. Pup di sini, makan di sini, segala hal gue lakukan di kamar. Gue sedih banget. Ini semua gara-gara gue ditinggalin pacar gue yang lebih memilih orang lain karena dia lebih jago pup di mana-mana. Kemarin pacar gue bilang kayak gini, 'Maaf ya, aku lebih suka cowok macho dan cool kayak dia dibandingkan kamu. Kemarin aja dia pup di dalam bioskop pas kita lagi nonton,' Gitu deh," si cowok nyerocos panjang lebar.
"Bentar, bentar. Lo ngomongin gue ya?"
"Anjrit, gue lupa." si cowok panik, dia lupa, kalo dia telah curhat pada orang yang telah merebut pacarnya.

Itu di atas contoh curhat pada orang yang salah. Oke, gue langsung aja mau ngasih tau tentang orang-orang macam mana yang gak cocok untuk dijadikan tempat curhat. Semua berdasarkan pengamatan gue, yang sering jadi korban curhat.

1. Orang yang mulutnya gak bisa dijaga

"Bro, jujur aja, gue suka sama Doni, temen sekelas kita," kata si cowok, pada temannya.
"Doni? Seriusan? temannya mulai panik, gelisah, menyadari ada ketidakberesan.
"Iya Doni. Maksud gue Donita. Gue suka sama dia, deketin gak ya?" si cowok mencoba mengklarifikasi bahwa dirinya tidak suka sesama jenis, sebelum semua terlambat.
"Oalah...yaudah deketin aja," balas temannya itu.
"Oke deh, makasi sarannya."

Besoknya, di sekolah, si cowok masuk ke kelasnya, lalu melihat suasana kelas ramai. Seluruh temannya saat itu ketawa-ketawa melihatnya, terutama cewek-cewek sohib si cewek yang disuka si cowok. "Ciee, ciee, ciee, lo suka yaaa," ucap para sohib si cewek, sambil menunjuk-nunjuk ke arah bawah meja dimana si cewek ngumpet sembari menutup wajahnya berasa hidupnya sangat hina. Si cowok kaget berat. Semenjak saat itu si cewek enggak pernah sekolah lagi selama 4 semester.

Di atas merupakan contoh dari curhat pada orang yang salah. Kalo mau curhat, ya lihat dulu orangnya. Jangan pernah curhat sama orang yang mulutnya gak bisa dijaga. Masalah yang lo punya, malah disebar-sebar ke orang lain. Padahal, lo pengen privasi. Orang-orang macam kampret inilah yang gak cocok dijadikan tempat curhat.


2. Orang yang malah curhat balik

"Bro, gue galau berat nih. Pake joki gak ya buat ulangan harian besok?" si cowok meminta saran pada temannya di kantin sekolahan sambil makan bakso.
"Sama bro, gue juga galau berat! Lo tau gak, kemarin gue kemalingan. Barang-barang gue sih gak hilang, yang hilang cuma semua galon air minum gue," temannya merespon dengan panjang lebar, malah gak nyambung.
"........" si cowok berusaha menahan niatnya untuk tidak membunuh temannya itu agar tidak memasukkan bakso ke lubang hidungnya.

Orang yang gak pantas buat jadi tempat curhat adalah orang yang malah curhat balik. Orang yang pengen didengerin, mendapat saran untuk menyelesaikan masalah, eh malah dibikin tambah  repot. Malah berasa masalahnya jadi makin nambah. Gue paling gak seneng kalo lagi curhat, bukannya ditanggepin, malah dia yang giliran curhat. Selain stres ngurusin masalah sendiri, nambah lagi stres ketika mendengar masalah orang lain. Kalo mau curhat gue saranin, jauhi orang seperti ini. Kalo udah terlanjur? Balas curhat dia dengan curhat yang lain lagi.

3. Orang yang gak bisa ngasih solusi.

"Gue bingung, kenapa sampai udah sebulanan ini gue masih aja gak berani mandi. Takut aja kalo mandi lagi, nanti air di bak tempat gue mandi ternyata air pipis semua. Gue takut kumuran lagi pake air pipis. Jadi, gue harus gimana, mandi atau terus aja kayak gini?" si cowok meminta pendapat dari temannya.
"Yaudah, yang sabar aja," kata temannya, memberi pendapat tidak masuk akal.
"........" tanpa basa-basi si cowok langsung menyiram temannya dengan air pipis yang dia bawa dari bak rumahnya.

Orang curhat kebanyakan biasanya butuh solusi, tanggapan, nasihat, dan saran dari orang yang dia percaya sebagai tempat berbagi cerita. Tapi, gak semua orang bisa ngasih solusi atau tanggapan yang baik. Mungkin dia bisa mendengarkan cerita lo, tapi giliran ditanya 'Gue harus gimana?' Maka dia gak akan bisa menjawab. Kalo udah kayak gitu, dia akan pasrah, lalu menjawab seadanya, 'Sabar aja' Terus lo minta saran, seterusnya pasti dia cuma bisa jawab, 'Sabar aja'. Orang semacam ini gak bagus jadi tempat curhat. Selalu hindari curhat sama manusia 'sabar aja'.

4. Orang yang menyesatkan

"Gue suka sama Intan, tapi dia udah punya pacar. Jadi gue harus gimana dong?" tanya si cowok, pada temannya yang lain. Yang tentunya enggak jawab 'sabar aja' atau malah curhat balik.
"Kalo gue jadi lo, gue bakal tembak keduanya. Tembak Intan, sama cowoknya." jawab temannya, memberi saran.
"Oh gitu. Oke deh. Makasi, ya." si cowok yang terlalu polos ini menerima saran dari temannya, lalu melakukannya dengan sungguhan.

Jenis orang seperti ini juga gak pantas buat dijadiin tempat curhat. Karena, bukannya dia ngasih saran yang baik, malah menjerumuskan orang ke jalan yang salah. Malah masalah lo yang punya, jadi makin parah. Apalagi kalo lo itu polos, dan gampang percaya apa kata orang, siap-siap aja tersesat sama orang semacam ini.

5. Orang yang malas ngedengerin 

"Ada yang mau gue omongin nih. Bingung berat nih, udah 10 tahun nganggur mulu. Gue jadi ibu rumah tangga, istri gue jadi kepala keluarga," kata si cowok menjelaskan pada temannya.
"Iya," temannya menyahut.
"Jadi, gue harus gimana?" si cowok langsung to the point.
"Ya," jawab teman si cowok singkat.
"Ya? Kok ga nyambung sih? Lo denger gak sih?" si cowok mulai geram.
"Ya." temannya makin gak nyambung.
"Gue bakar rumah lo ya?" si cowok mulai naik pitam.
"Ya," temannya menjawab dengan kata-kata yang sama. Seakan kosakata yang dia tahu sejak lahir hanya 'ya'.

Yang paling ngeselin dari semuanya, lo curhat tapi dia gak mau dengerin. Karena ngerasa lo temen, dia dengerin aja secara terpaksa. Lo ngomong panjang lebar satu prasasti, dia gak bakal nangkep. Karena pikirannya gak terfokus sama apa yang lo omongin. Jadi pas lo berhenti ngomong, dia cuma bisa bilang, "Oh." Atau, "Gitu ya?" Bisa juga, "Hmmm." Manusia macam ini yang gak cocok jadi tempat curhat. Percuma, buang-buang waktu aja. Mendingan curhat sama mbak-mbak di Drive Thru.

Mencari teman untuk curhat itu emang gak gampang. Walaupun udah deket, sahabatan, belum tentu juga dia temen curhat yang baik. Yang penting dari semua sih: lihat orangnya. Kayaknya sih masih banyak jenis orang yang gak bagus buat dijadikan tempat curhat. Tapi, kelima ini semua pernah gue lihat, dan alamin. Bahkan gue pernah curhat sama temen yang ternyata malah nikung gue.

Oke, itu aja yang mau gue tulis. Semoga kalian tidak sesat dalam memilih teman curhat. Jangan juga ganti-ganti orang. Thanks udah baca.. Sampai jumpa!