Minggu, 29 April 2018

Manusia Norak Sewaktu Nonton Film

Menonton film bisa membuat orang terhibur, tapi bisa juga membuat yang nonton menjadi norak. Gue sering menemukan orang yang bereaksi berlebihan terhadap film. Contoh ekstrimnya orang yang suka nonton sinetron berjumlah ribuan episode, sekali kelewatan, dia marah. Lalu stres, Dia membantai seluruh keluarganya.



 Belakangan ini muncul banyak film-film bagus yang menarik perhatian, yang memunculkan banyak orang norak. Gak tau apakah itu pertama kalinya mereka nonton atau emang nyari perhatian orang lain. Gue akan menjelaskan orang seperti apa yang norak ketika nonton film

1. Tukang tebar spoiler

Sebelum dilanjut lagi, gue takut ada yang gak ngerti apa arti spoiler. Jadi gue akan menjelaskan, pada kalian, wahai kaum yang kelamaan dipenjara di bawah tanah.

Tukang spoiler adalah jenis manusia yang otaknya entah berada di kepala atau di bagian ketek. Manusia berotak di ketek inilah yang sehabis nonton film dengan bangganya memberi tahu jalan cerita pada orang yang belum nonton. Jalan cerita pun akan ketebak.



 Misalnya, di suatu film diceritakan Superman adalah tokoh yang sangat kuat.  Tubuhnya mampu menahan segala jenis peluru, kecuali peluru airsoftguns. Dia pernah trauma karena pada masa kecilnya pernah menjadi korban kekerasan oleh ayahnya menggunakan airsofguns. Diceritakan juga Superman ini tahan segala gempuran. Seperti dilindes becak, ditabrak tukang anter galon aqua, dan masih banyak lagi.

Tapi di akhir Superman mati karena digrepe massal oleh cowok yang baru dikenalnya dari media sosial. Di bagian akhir inilah biasanya para tukang spoiler akan membocorkan kepada yang belum nonton. Kalo udah tau gimana ceritanya, otomatis sensasi nonton akan beda. Ibaratnya kayak elo dibisikin begini sama temen, "Bro, pacar lo tuh kalo main bisa tahan 23 jam, baru aja 5 menit yang lalu gue selesai sama dia. Coba deh lo buktiin pas lo nikah nanti."

Para tukang spoiler ini biasa beraksi di dunia maya, dan di dunia nyata (cukup jarang, biasanya sehabis ngespoiler, dia akan dibakar massa) Gue sendiri gak ngerti apa bagusnya jadi tukang spoiler. Apa itu bisa dibanggakan? Apa itu biar dibilang keren? Apa bisa menaikkan status sosial lo di masyarakat?

Entahlah, sama sekali gue gak ngerti. Gak ada bagusnya sedikitpun. Sampai suatu ketika gue menyadari, dulu gue mantan tukang spoiler. Ya, pernah. Misalnya video lucu sepak bola, gue beramai-ramai nonton sama temen. Kebetulan video itu pernah gue tonton. Jadi gue kasih tau ke temen kapan lucunya, memberi intruksi seakan gue expert. "Tuh, bentar lagi tanknya bakal masuk ke stadion."

2. Orang yang nonton karena ngikut tren

Fenomena nonton ngikutin temen, ngikutin orang lain, saat ini makin merajalela. Belakangan ini, ada film superhero yang paling ditunggu karena banyak hero yang akan tampil. Nah, banyaknya antusiasme ini bikin gue ragu. Apakah semuanya tau jalan ceritanya? Gambaran besarnya?



Misalnya lo lagi nonton Iron Man sama temen lo yang ngikutin lo nonton bilang, "Loh, kok Batmannya gak ada?" Jelas ini keliru besar. Apalagi kalo lo nonton film perang, terus temen lo bilang, "Ah film apaan sih ini, gak jelas, mending gue nonton pesbuker. Yang paling parah kalo lagi nonton film harry potter, lalu temen lo yang gak ngerti bilang, "Kapan nih limbad muncul?"

Cari tau dulu lah gimana gambarannya ceritanya, jangan asal nonton ngikutin tren. Gaul boleh, goblok, yaudah.

3. Peramal

Kalo jenis manusia yang begini juga cukup ngeselin. Filmnya belum habis, atau lagi di pertengahan, udah main nebak aja. Kalo film biru, oke lah, lo bisa nebak endingnya. Tapi kalo film lain? Gak gampang.

Mending kalo ngeramalnya dengan berdasarkan alasan logis, lah kebanyakan nyerocos dengan sotoy. " Ini bakal mati nih!" "Tuh penjahat bakal mati disunat mertuanya!" "Wah lembaga sensor menyatakan, filmnya dah mau selesai nih!"

4. Narsiser (Najiser)

Tipe yang keempat udah lumayan banyak sih, bahkan selalu gue temui. Dari yang gak gue kenal, sampai temen sendiri. Orang norak jenis ini biasanya sebelum nonton, atau pas lagi nonton bakal ngeluarin hape (Iyalah! Masa galon?) Lalu ngupdate di sosial media mereka. Seakan kalo dianalisis lebih dalam arti update mereka itu 'Gue sekarang lagi bahagia! Lo pasti susah mulu ya, nyet?'



Update mereka bervariasi, mulai dari foto (okelah) diisi aksesoris jam berapa mereka lagi nonton. Foto ticket sebelum nonton. Foto tangan yang lagi bergandengan (Ini norak, tapi bisa kemungkinan itu minjem tangan orang lain), atau foto dengan stiker yang makna nya 'Sini nyet! Jangan nunggu bajakannya!'

Yang paling parah, dan paling norak, ngerekam apa yang mereka tonton. Kalo film bukan bioskop sih ya gak masalah, lah ini film bioskop baru tayang udah main rekam. Gue gak tau apa tujuan dari ngerekam itu.



Apa mereka ngerekam buat dilanjutin nonton di rumah? Apa mereka mau ngebantu temen mereka yang lagi kesusahan, yang gak bisa nonton?

Gue gak ngerti kenapa mereka ngerekam film bioskop, padahal udah jelas tindakan ngerekam bisa dipenjara. Tapi dari semua yang gue lihat ngerekam di media sosial mereka, gak ada satupun yang masuk penjara. Entah berapa banyak  kalo semua manusia begitu ditangkep satu persatu.

Intinya, narsis boleh, tapi jangan ngelanggar hukum. Kalo gue jadi mereka, mungkin gue akan merekam, lalu gue pamerin ke divisi humas polri.




Itu aja yang mau gue tulis berdasarkan keresahan gue belakangan ini yang gak ada bayarin nonton (lho?) Gue harap orang norak akan berkurang. Buat orang norak yang marah karena baca tulisan gue di atas, mohon maaf, kembalilah ke jalan yang benar. Buat kalian yang enggak marah, makasih, berarti kalian masih bisa diselamatkan.


Ok, itu aja yang mau gue omongin. Makasih udah mau baca, walau gak ada manfaatnya. See u !

For pic: thx to google


0 komentar:

Posting Komentar