Dulu banyak cowok yang terobsesi sama Jkt 48. Sebuah idol grup yang berisikan cewek-cewek yang cantik, pinter nyanyi, dan pinter bergoyang. Idol grup ini pada waktu itu disukain sama banyak orang. Gak semua suka dari faktor lagunya, melainkan anggotanya yang cantik. Itulah alasan yang mendasari gue ngefans berat sama jkt 48.
Gue mulai ngefans waktu tahun 2012, di mana jkt 48 lagi booming di Indonesia. Sering tampil di tv, hebatnya lagi gue gak pernah kelewatan buat nonton. Hapal setiap jadwalnya tampil. Lebih hapal jadwal jkt48 tampil dibanding jadwal pelajaran sekolah.
Gue pernah sekali bikin status pamer di facebook, pamer minum pocary sweat. Entah kenapa waktu itu gue bisa bangga minum pocary. Tapi bagi gue saat itu sih keren aja. Biar dianggep fans sejati. Bukannya mendapat pujian, yang ada gue malah dibully temen di dunia maya karena status gue yang ambigu.
Standar gue dalam mencari cewek juga makin tinggi. Harus cantik, kalo jelek, gue tolak. Harus mirip sama anggota jkt 48 yang gue suka. Padahal, cewek jelek aja belum tentu mau sama gue.
Cowok yang suka jkt 48 kadang suka dianggap lemah. Gue pernah dianggap lemah karena terlalu terobsesi sama jkt 48. Padahal kan belum tentu. Pada suatu waktu gue lagi megang botol fruit tea, gak sengaja jatuh kena kaki gue. Bukannnya niupin kaki, mijetin kaki, malah gue update status kesakitan. Omongan mereka ada benernya juga.
Gue yakin hampir semua wota punya impian untuk macarin anggota jkt 48. Apalagi tau kalo semuanya pada jomblo. Karena dulu ada aturan di mana anggota jkt 48 itu gak boleh pacaran selama masih belum keluar. Aturan ini dibuat mungkin biar pada fokus kerjaan, gak jadi masalah, dan biar gak nyakitin hati fans.
Selama ngefans belum sekali pun gue ngeliat jkt 48 tampil secara langsung. Soalnya jarang banget ke daerah gue. Sekalinya ke sana, bingung gak ada yang nganter. Temen gak ada, sesama fans gak ada, masa ngajak Bokap?
Banyak temen facebook gue yang juga suka sama jkt 48. Entah mereka suka lagunya, orangnya, atau pahanya. Ada beberapa jenis fans yang gue tau, misalnya, fans normal, fans lumayan, dan fans zombie. Fans normal biasanya hanya sekedar suka biasa. Fans lumayan biasanya ngikutin update terbaru. Sementara fans zombie, tau segalanya, hidup mereka didedikasikan untuk idolanya.
Sesama temen yang saling suka jkt 48, biasanya kami saling ngetag kalo ada foto terbaru. Pernah gue nemu temen facebook kampret yang tiba-tiba ngomentarin idola gue itu jelek, sampah, dan yang ngefans itu banci. Siapa sih yang gak kesel baca komentar kayak gitu? Belum lagi nih orang pake akun palsu. Temen sekolah gue yang nyamar? Cewek freak yang suka sama gue? (mustahil) Atau, jangan-jangan tante gue nyamar?
Gak lama ngefans, lama-lama mulai ada keinginan buat berhenti. Soalnya banyak orang sekitar yang gak suka, kebetulan juga gue mulai suka sama temen sekelas. Walau gak mirip anggota jkt 48, setidaknya cantik, masih bisa ditolerir. Justru tampang gue yang gak bisa ditolerir.
Gue pun resmi menjadi manusia normal seutuhnya. Beberapa tahun kemudian, tahun 2018, gue mulai penasaran, kayak gimana jkt 48 sekarang. Ternyata banyak yang beda. Mulai dari anggotanya yang makin banyak, banyak juga yang keluar, ada juga yang nikah. Tapi gak sama fans. Melainkan sama orang lain.
Anggotanya juga makin banyak yang cantik, tapi sayangnya fans jkt 48 menurut gue mulai berkurang. Udah gak seheboh jaman dulu. Gue tau apa yang mereka rasakan. Udah ngefans banget, ngeluarin duit buat mereka, eh kawinnya sama orang lain.
Gue mulai ngefans waktu tahun 2012, di mana jkt 48 lagi booming di Indonesia. Sering tampil di tv, hebatnya lagi gue gak pernah kelewatan buat nonton. Hapal setiap jadwalnya tampil. Lebih hapal jadwal jkt48 tampil dibanding jadwal pelajaran sekolah.
Banyak lagunya yang juga gue suka, bahkan sampai gue hapal beberapa gerakan dancenya. Berkat latian di rumah pas sendirian, nonton video klip lagu jkt48 sambil niruin gerakannya. Entah faedahnya apaan. Gue niru gerakan gitu sambil jalan di mall juga gak keliatan keren.
Gue punya semua lagunya, yang tentunya gak original. Dan tentunya sebagai seorang cowok yang normal, banyak foto anggota jkt 48 yang gue koleksi. Gue paling suka sama anggota yang... ah banyak 10 lebih!
Setiap hari foto profile gue di sosial media pasti jkt 48, gak pernah majang foto sendiri. Tiap ngupload foto di sosial media semacam facebook, lagi-lagi jkt48. Status facebook juga dipenuhi jkt 48, apa pun updatenya, jkt 48 dong.
Pernah saking seringnya pake foto profile anggota jkt 48, ada yang nyangka gue cewek beneran. Andai gue jahat, mungkin udah gue suruh dia beliin pulsa, abis itu gue kasih emot cium.
Dulu gue punya temen sesama wota (sebutan fans jkt 48) yang ada di luar kota. Dia jauh lebih tau selak beluknya jkt 48. Mungkin hapal semua alamat anggota jkt 48. Sebagai senior, dia banyak cerita soal pengalamannya, ngasih tips and trick, ngirim emot cium. Gue ketemu dia di game online, tinggalnya beda kota sama gue. Hampir setiap obrolan dipenuhi jkt 48, gue inget banget kalo dia ikut komunitas wota di kota asalnya.
Sebagai fans sejati, katanya dia sering beli merchandise official. Seperti lightstick, photopack (foto anggota jkt 48), dan bajunya. Berbeda dengan gue yang beli kuota, buat download lagu bajakannya.
Mendengar setiap ceritanya, membuat gue tergerak. Dalam diri timbul niat untuk mulai menunjukkan bahwa gue ini seorang fans sejati.
Pertama, gue cari bajunya. Kedua, gue cari lightsticknya. Ketiga, gue ikut komunitasnya. Waktu itu gue masih kelas satu smp, umur segitu ikut komunitas mungkin jadi hal yang aneh.
Kehidupan gue sehari-hari juga gak jauh dari jkt 48. Semua temen tau kalo gue suka jkt 48. Soalnya mereka saksi dari betapa alaynya gue ganti foto jkt 48 beberapa jam sekali. Bahkan tante gue sendiri sempat protes karena gue terlalu alay, udah kayak bukan cowok. Waktu itu ada pelajaran bahasa indonesia disuruh nyeritain tokoh idola, yang gue ceritain jkt 48. Mulai dari proses berdirinya jkt 48, asalnya dari mana, sampai kenapa gue mengidolakan mereka. Ya, karena cantik! Gak ada alasan lainnya.
Untuk menunjukkan bahwa gue bukan fans yang sukanya ilegal, gue memutuskan untuk beli baju jkt 48. Dan lagi, bajunya enggak official. Melainkan beli buatan orang lain. Selain baju, yang gue pengen yaitu lightstick. Masalahnya gue gak tau fungsinya buat apa. Kalo pun gue bawa pergi, malah dikasi duit sama orang. Disangka tukang parkir.
Yang paling bikin gue nangis tiap kali ngeliat harganya yaitu photopack. Semacam foto anggota jkt 48 yang dicetak. Harganya mahal, gak terjangkau sama gue yang masih berumur 13 tahun. Ngabisin duit orang tua buat membeli foto wanita dewasa bukanlah hal yang baik.
Setiap orang di dunia ini pasti punya impian jadi orang yang sukses. Waktu itu gue punya satu impian terbesar dalam hidup: pergi ke teater jkt 48. Entah kenapa pergi ke teater jkt 48 bisa jadi impian yang harus gue capai dalam hidup. Gue suka iri ngeliat wota lain yang bisa ke teater jkt 48, nonton secara langsung, dan bisa handshake sama anggota jkt 48. Konon katanya sehabis handshake, para wota gak cuci tangannya sebulan.
Gue pengen banget ke teater jkt 48, tapi lokasinya di Jakarta, sedangkan gue ada di Bali. Kalo pun deket, gue gak ngerti gimana cara masuknya. Apa perlu ktp? Waktu itu gue masih kelas 1 smp, gak mungkin gue dateng ke sana lalu nunjukkin kartu anggota perpustakaan.
Dulu gue pernah dibeliin sama Bokap majalah edisi khusus jkt 48. Berkat majalah itu, pengetahuan gue makin bertambah, soal jkt 48. Belum lagi gue juga dapet tiga poster dari majalah tersebut. Dua poster anggota jkt 48, satu lagi cewek jepang yang gak gue tau, tapi gue tempel aja di tembok kamar. Sebelum tidur gue ngeliatin, bangun tidur gue ngeliatin, berasa bobok bareng.
Lalu setiap produk yang diiklanin oleh jkt 48, pasti gue beli. Misalnya waktu itu iklan minuman pocary sweat. Dari yang dulunya gak suka sama sekali, mendadak jadi orang yang
hidupnya akan mati kalo gak minum pocary
Setiap hari foto profile gue di sosial media pasti jkt 48, gak pernah majang foto sendiri. Tiap ngupload foto di sosial media semacam facebook, lagi-lagi jkt48. Status facebook juga dipenuhi jkt 48, apa pun updatenya, jkt 48 dong.
Pernah saking seringnya pake foto profile anggota jkt 48, ada yang nyangka gue cewek beneran. Andai gue jahat, mungkin udah gue suruh dia beliin pulsa, abis itu gue kasih emot cium.
Dulu gue punya temen sesama wota (sebutan fans jkt 48) yang ada di luar kota. Dia jauh lebih tau selak beluknya jkt 48. Mungkin hapal semua alamat anggota jkt 48. Sebagai senior, dia banyak cerita soal pengalamannya, ngasih tips and trick, ngirim emot cium. Gue ketemu dia di game online, tinggalnya beda kota sama gue. Hampir setiap obrolan dipenuhi jkt 48, gue inget banget kalo dia ikut komunitas wota di kota asalnya.
Sebagai fans sejati, katanya dia sering beli merchandise official. Seperti lightstick, photopack (foto anggota jkt 48), dan bajunya. Berbeda dengan gue yang beli kuota, buat download lagu bajakannya.
Mendengar setiap ceritanya, membuat gue tergerak. Dalam diri timbul niat untuk mulai menunjukkan bahwa gue ini seorang fans sejati.
Pertama, gue cari bajunya. Kedua, gue cari lightsticknya. Ketiga, gue ikut komunitasnya. Waktu itu gue masih kelas satu smp, umur segitu ikut komunitas mungkin jadi hal yang aneh.
Kehidupan gue sehari-hari juga gak jauh dari jkt 48. Semua temen tau kalo gue suka jkt 48. Soalnya mereka saksi dari betapa alaynya gue ganti foto jkt 48 beberapa jam sekali. Bahkan tante gue sendiri sempat protes karena gue terlalu alay, udah kayak bukan cowok. Waktu itu ada pelajaran bahasa indonesia disuruh nyeritain tokoh idola, yang gue ceritain jkt 48. Mulai dari proses berdirinya jkt 48, asalnya dari mana, sampai kenapa gue mengidolakan mereka. Ya, karena cantik! Gak ada alasan lainnya.
Untuk menunjukkan bahwa gue bukan fans yang sukanya ilegal, gue memutuskan untuk beli baju jkt 48. Dan lagi, bajunya enggak official. Melainkan beli buatan orang lain. Selain baju, yang gue pengen yaitu lightstick. Masalahnya gue gak tau fungsinya buat apa. Kalo pun gue bawa pergi, malah dikasi duit sama orang. Disangka tukang parkir.
Yang paling bikin gue nangis tiap kali ngeliat harganya yaitu photopack. Semacam foto anggota jkt 48 yang dicetak. Harganya mahal, gak terjangkau sama gue yang masih berumur 13 tahun. Ngabisin duit orang tua buat membeli foto wanita dewasa bukanlah hal yang baik.
Setiap orang di dunia ini pasti punya impian jadi orang yang sukses. Waktu itu gue punya satu impian terbesar dalam hidup: pergi ke teater jkt 48. Entah kenapa pergi ke teater jkt 48 bisa jadi impian yang harus gue capai dalam hidup. Gue suka iri ngeliat wota lain yang bisa ke teater jkt 48, nonton secara langsung, dan bisa handshake sama anggota jkt 48. Konon katanya sehabis handshake, para wota gak cuci tangannya sebulan.
Gue pengen banget ke teater jkt 48, tapi lokasinya di Jakarta, sedangkan gue ada di Bali. Kalo pun deket, gue gak ngerti gimana cara masuknya. Apa perlu ktp? Waktu itu gue masih kelas 1 smp, gak mungkin gue dateng ke sana lalu nunjukkin kartu anggota perpustakaan.
Dulu gue pernah dibeliin sama Bokap majalah edisi khusus jkt 48. Berkat majalah itu, pengetahuan gue makin bertambah, soal jkt 48. Belum lagi gue juga dapet tiga poster dari majalah tersebut. Dua poster anggota jkt 48, satu lagi cewek jepang yang gak gue tau, tapi gue tempel aja di tembok kamar. Sebelum tidur gue ngeliatin, bangun tidur gue ngeliatin, berasa bobok bareng.
Lalu setiap produk yang diiklanin oleh jkt 48, pasti gue beli. Misalnya waktu itu iklan minuman pocary sweat. Dari yang dulunya gak suka sama sekali, mendadak jadi orang yang
hidupnya akan mati kalo gak minum pocary
Gue pernah sekali bikin status pamer di facebook, pamer minum pocary sweat. Entah kenapa waktu itu gue bisa bangga minum pocary. Tapi bagi gue saat itu sih keren aja. Biar dianggep fans sejati. Bukannya mendapat pujian, yang ada gue malah dibully temen di dunia maya karena status gue yang ambigu.
Standar gue dalam mencari cewek juga makin tinggi. Harus cantik, kalo jelek, gue tolak. Harus mirip sama anggota jkt 48 yang gue suka. Padahal, cewek jelek aja belum tentu mau sama gue.
Cowok yang suka jkt 48 kadang suka dianggap lemah. Gue pernah dianggap lemah karena terlalu terobsesi sama jkt 48. Padahal kan belum tentu. Pada suatu waktu gue lagi megang botol fruit tea, gak sengaja jatuh kena kaki gue. Bukannnya niupin kaki, mijetin kaki, malah gue update status kesakitan. Omongan mereka ada benernya juga.
Gue yakin hampir semua wota punya impian untuk macarin anggota jkt 48. Apalagi tau kalo semuanya pada jomblo. Karena dulu ada aturan di mana anggota jkt 48 itu gak boleh pacaran selama masih belum keluar. Aturan ini dibuat mungkin biar pada fokus kerjaan, gak jadi masalah, dan biar gak nyakitin hati fans.
Selama ngefans belum sekali pun gue ngeliat jkt 48 tampil secara langsung. Soalnya jarang banget ke daerah gue. Sekalinya ke sana, bingung gak ada yang nganter. Temen gak ada, sesama fans gak ada, masa ngajak Bokap?
Banyak temen facebook gue yang juga suka sama jkt 48. Entah mereka suka lagunya, orangnya, atau pahanya. Ada beberapa jenis fans yang gue tau, misalnya, fans normal, fans lumayan, dan fans zombie. Fans normal biasanya hanya sekedar suka biasa. Fans lumayan biasanya ngikutin update terbaru. Sementara fans zombie, tau segalanya, hidup mereka didedikasikan untuk idolanya.
Sesama temen yang saling suka jkt 48, biasanya kami saling ngetag kalo ada foto terbaru. Pernah gue nemu temen facebook kampret yang tiba-tiba ngomentarin idola gue itu jelek, sampah, dan yang ngefans itu banci. Siapa sih yang gak kesel baca komentar kayak gitu? Belum lagi nih orang pake akun palsu. Temen sekolah gue yang nyamar? Cewek freak yang suka sama gue? (mustahil) Atau, jangan-jangan tante gue nyamar?
Gak lama ngefans, lama-lama mulai ada keinginan buat berhenti. Soalnya banyak orang sekitar yang gak suka, kebetulan juga gue mulai suka sama temen sekelas. Walau gak mirip anggota jkt 48, setidaknya cantik, masih bisa ditolerir. Justru tampang gue yang gak bisa ditolerir.
Gue pun resmi menjadi manusia normal seutuhnya. Beberapa tahun kemudian, tahun 2018, gue mulai penasaran, kayak gimana jkt 48 sekarang. Ternyata banyak yang beda. Mulai dari anggotanya yang makin banyak, banyak juga yang keluar, ada juga yang nikah. Tapi gak sama fans. Melainkan sama orang lain.
Anggotanya juga makin banyak yang cantik, tapi sayangnya fans jkt 48 menurut gue mulai berkurang. Udah gak seheboh jaman dulu. Gue tau apa yang mereka rasakan. Udah ngefans banget, ngeluarin duit buat mereka, eh kawinnya sama orang lain.