Karena itulah gue jadi paling malas sama yang namanya video call. Apalagi wajah kita bisa kelihatan, dan wajah yang kita ajak video call juga kelihatan. Gue gak bisa ngebayangkin kalo gue lagi pdkt sama gebetan, terus dia ngajak video call. Pas baru mulai, pasti dia langsung ngejerit, sambil teriak-teriak, "Mahkluk macam apa ini ?"
Pandangan gue tentang video call mulai berubah saat melihat saudara gue memainkan sebuah aplikasi terlarang. Aplikasi itu bernama Ome Tv. Di aplikasi ini kita bisa video call sama orang secara random. Enaknya kalo kita gak suka sama orang, bisa kita skip, lalu sistem akan mencari lagi secara acak. Yang gak enaknya, kita yang diskip sama orang lain. Gue memerhatikan saudara yang lagi bermain Ome Tv. Usia nya memang masih belia, masih SD, tapi dia udah bisa memanfaatkan kemajuan teknologi. Mantab abis. Gue yakin, dia main Ome Tv pasti karena ingin punya banyak teman, pengen kenal sama banyak orang.
"WOI TOL*L, ANJ*N* G*BLOK" kata saudara gue, memulai pembicaraan, gue langsung syok berat. Memulai pembicaraan dengan umpatan kasar, apakah ini cara menyapa orang yang gak dikenal terbaru anak jaman sekarang? Wow, sungguh perkenalan yang keren abis.
"LO YANG G*BL*K!" balas orang asing tersebut dengan kalimat sapaan balik. Gila! Gue jadi berpikir lagi, ternyata memang benar. Gue aja yang selama ini gaptek. Setiap orang yang video call dengan saudara gue, pasti selalu mendapat kalimat sapa yang sama. Sulit ngebayangin gimana rasanya video call random bertemu bocah, bukannya disapa 'halo om' malah yang ada 'woi tol*l anj*ng g*blok'. Karena penasaran, dan sebenarnya ingin nyoba kenikmatan ngatain orang, gue pun ikut main Ome Tv bersama saudara gue.
Kita berenam pun berkumpul, untuk bermain Ome Tv, mencari korban tak berdosa mana yang akan kami kata-katain dengan biadab. Gue memerhatikan secara saksama, aplikasi mulai melakukan pencarian. Korban pertama adalah seorang cowok yang tampaknya... kesepian. Belum sempat dia ngomong apa-apa, saudara gue dengan brutal ngucapin kalimat yang tadi. Gue gak bisa ngebayangin gimana rasanya jadi tuh cowok, kalo tadi sendiri, sekarang dikatain rame-rame. Lucunya, orang-orang seperti ini, bukannya ngeskip, eh malah diladenin. Gak mau kalah gitu, malah ngebales.
Dari banyak yang jadi korban, ada banyak jenis orang yang gue temukan. Ada yang ramah, tapi malah mendapatkan kalimat tak terpuji dari saudara gue. Akhirnya, malah ikutan. Ada yang juga ngajak banyak komplotannya, lalu sama-sama ngatain orang. Biasanya, orang-orang seperti ini mukanya jelek. Gue paling kasian sama cewek yang ketemu saudara gue, berharap mendapat jodoh, malah mendapat malapetaka. Biasanya kalo ketemu cewek, pasti si cewek yang ngeskip. Faktornya mungkin karena yang diajak videocall jelek, apalagi bergerombol, isinya bocah semua. Nah, ini ada satu cewek polos yang gak ngeskip, entah karena jaringannya lemot atau emang suka sama banyak bocah cowok. Belum sempat berkata, saudara gue menyambar, "Udah ******?" Kata itu sengaja gue sensor, demi norma kesusilaan. Kalo diartikan berarti, udah pernah digesek?
Sungguh cara berkenalan yang baik dengan cewek. Abis dibilang kayak gitu, jelas aja dia ngeskip. Gue gak bisa ngebayangin kalo dia malah merespon seperti, "Sering mas. Gesek aku dong mas mas kecil." Kalo dapat bapak-bapak tua, saudara gue agak kalem dikit. Dia cuma bilang, "Pak, udah kerja? Kerja sana! Kasian keluarga."
Dari Ome Tv gue mendapat banyak pengetahuan dan pelajaran. Kebanyakan yang main Ome Tv memang rata-rata adalah orang yang kesepian di dunia nyata, pengangguran, atau yang paling enak, yang cuma pengen ngatain orang. Ada jam-jam tertentu yang sangat bahaya untuk bermain Ome Tv. Saat malam, di atas jam 9, biasanya setiap nyari orang pasti nemu bapak-bapak atau mas-mas lagi tiduran, yang mukanya dizoom, dan gak pakai baju. Mereka berharap, dapat menemukan wanita untuk mereka ajak ngomong, tapi yang mereka dapatkan malah orang yang jenisnya sama seperti mereka.
Jenis pengguna Ome Tv yang juga menyeramkan adalah pengguna yang sengaja memancing nafsu. Gue pernah menemukan jenis pengguna ini. Pelakunya cewek, pas sistem menemukan gue dengan dia, tanpa basa-basi dia langsung membuka pakaiannya. Gue syok berat, saudara gue juga. Jenis salam perkenalan macam apa lagi ini?? Melihat seperti itu gue mencoba menahan nafsu untuk tidak melakukan hal yang aneh-aneh. Pas lagi serius mandangin layar hape, muncul sosok cowok secara mendadak. "Nafsu Lo Gobl*k," kata dia, si kampret. Anjrit! Dia ketawa-ketawa. Ternyata, itu tadi layar hapenya lagi nyetel film biru. Sengaja ditempelin ke layar hape. Goblok abis.
Gak hanya bule aja, orang Indonesia juga gak mau kalah. Selagi ngeskip-ngeskip orang gak jelas, gue dan saudara gue yang masih SD, menemukan manusia biadab. Wajahnya gak kelihatan, yang tampak cuma kakinya aja, dia lagi tiduran senderan gitu. Kameranya mengarah bagian bawah, ke arah celana. Disaat itulah gue tersadar, orang ini sedang ngeremes tititnya sendiri. Gila, gue langsung ngeskip. Tontonan macam ini tidak pantas untuk saudara gue yang masih SD. Semua ini gue lakukan demi menyelamatkan masa depannya.
Sampai sekarang saudara gue masih aja main Ome Tv. Bahkan, beberapa temen gue ada yang udah mulai terjun di dunia Ome Tv yang keras ini. Selama nyoba aplikas ini, gue selalu ditemenin saudara, teman, istri tetangga. Walaupun banyak keanehan dan kesadisan selama bermain Ome Tv, ada asiknya juga sih. Berkat itu gue tau, dunia luar memang kejam.
0 komentar:
Posting Komentar