Rabu, 07 Maret 2018

UN Makin Lemah

Gue bingung kenapa pengen nulis beginian. Kayaknya apa yang gue tulis ini bakal banyak dikecam orang. Dan gue yakin, gak ada satu pun yang setuju sama pendapat yang gue tulis di dalam post ini.
Gue sengaja pengen nulis tentang UN. Buat yang belum tau, atau yang kelamaan hidup dalam kamar mandi. UN itu ujian nasional. Yang biasanya diadakan untuk kelas tertinggi di suatu tingkatan seperti sd, smp, sma. Biasanya UN selalu menjadi momok yang menakutkan bagi pelajar, namun sekarang bagi gue UN itu makin lemah, cupu, dan gak seru. Kenapa gitu?

1. Gak ekstrim
Biasanya menjelang datangnya hari UN, para pelajar akan merasa ketakutan setengah mampus. Seperti nyawanya dipertaruhkan dalam UN. Kalau tidak lulus, maka masa depan akan kacau balau. Orangtua kecewa, maka anak bisa diusir, dikurung, disekap selama mungkin. Atau, bisa dikucilkan di dalam masyarakat. Diludahi oleh banyak orang.

Nah karena itulah UN menjadi sangat ekstrim dan berbahaya. Dulu gue sering ngelihat berita orang bunuh diri karena gak lulus UN. Atau, sebelum UN diadakan doa bersama yang di sela-sela doa bersama ada yang pingsan, histeris, nangis-nangis. UN juga bisa diibaratkan sebagai pembunuh massal paling ampuh. Mengurangi kepadatan penduduk saat itu.

Kalau sekarang sih beda, gak bakal ada yang pingsan, bunuh diri, atau jerit-jerit, orang bakal lebih santai. Karena mereka tau, UN gak nentuin mereka lulus atau tidak. Mau ngawur juga gak apa, hal ini lah yang akan gue lakukan saat menghadapi UN nantinya.

2. Tidak menentukan kelulusan
Nah ini dia, alasan kenapa UN itu cupu, gak asik. Karena sekarang udah gak nentuin kelulusan para pelajar lagi. Sekolah lah yang menentukan. Dan biasanya, kalau sekolah yang nentuin, pasti akan diluluskan dengan mudahnya. Mau sebodoh apapun dia. Siapa juga yang betah ngeliat orang yang sama tiap tahun kalo gak lulus, "lo lagi, lo lagi."

Berbeda dengan jaman dulu, dimana UN menjadi penentu, pemberi keputusan lulus atau tidaknya suatu siswa. Sekolah bertahun-tahun, belajar tiap hari, rajin buat pr, itu gak ada artinya kalo gagal UN. Percuma. Dan di sana lah letak keren nya UN.

3. Santai
Kalau jaman dulu, mendekati UN biasanya orang-orang akan belajar dengan serius, nyari kunci jawaban dengan serius. Tapi kalau sekarang, mungkin karena udah enggak nentuin kelulusan lagi dan hanya berbentuk sertifikat, maka orang akan lebih santai. Mungkin kalau perlu gak belajar juga bisa, dan itulah yang akan gue terapkan nantinya. Gak ada lagi ketakutan akan tidak lulus, UN seperti kehilangan daya horrornya. Itulah yang membuat gue sebagai pelajar yang mencintai ke-ekstriman menjadi kecewa berat.

4. Berbasis Komputer

Entah gue gak tau apa semua sekolah udah berbasis komputer atau belum. Tapi buat gue, UN berbasis komputer itu gak enak. Karena semua dipermudahkan. Gak ada lagi yang namanya ngurek di kertas, resiko lembar jawaban gak kebaca komputer, ataupun ngejar waktu karena kelamaan ngurek. Sama sekali gak menantang. Semua jadi mudah. Tinggal klik, klik, klik, selesai. Dan semenjak perubahan ini, gue gak pernah lagi ngedenger yang namanya kunci jawaban bocor, ataupun orang jualan kunci.



Karena pakai komputer, kemungkinan besar soal-soal yang dikirim oleh pemerintah pasti udah dijaga ketat banget, sistem nya pasti sulit ditembus. Kalau pun bisa ditembus, mungkin bakal langsung ketauan, kena ciduk. 

Bagi gue, sensasi nyontek saat UN itu paling enak, mencocokan kunci dengan tanda-tanda di lembar soal, diem-diem biar gak ketauan pengawas, dan itu sensasinya seru abis. Sangat berbeda dengan UN berbasis komputer, mau nyontek gak bakal bisa, kunci juga gak ada.

Kayaknya itu aja yang bikin UN makin lemah, makin gak seru, dan tentunya gak menantang. UN sekarang itu kayaknya udah gak seserem yang dulu, bahkan sebenarnya malah sekarang jadi kayak try out. Walaupun hasil UN dapet sertifikat nilai, tapi tetep aja kalo gak nentuin lulus itu gak mendebarkan. Buat gue, sih, gak terlalu perlu diperjuangkan lah. Santai aja, tiduran aja, atau main 
Chess Titans aja waktu UNBK.



Semoga aja tulisan ini sampai kepada Pemerintah, biar mereka sedikit memikirkan, ngapain mengadakan UN kalo gak tantangannya. Gak ada gregetnya. Semoga setelah tau akan tulisan ini, Pemerintah bisa memikirkan, mewacanakan tahun ini, dan dilaksanakan di tahun depan dan sampai tahun seterusnya. Pas gue udah lulus duluan.

Oke, kayaknya itu aja deh yang mau gue tulis. Gue harap ada manfaatnya, setidaknya, nambah stres dikit lah.